Electronic Resource
Peningkatan Hasil Belajar Matematika Materi Kelipatan Persekutuan Terbesar Dengan Model Numbered Head Together (NHT) Pada Siswa Kelas V SDN TLOGOWARU 1 Kota Malang Tahun Pelajaran 2013/2014
Pelaksanaan penelitian ini dilatarbelakangi oleh adanya masalah yang dihadapi oleh siswa kelas V SDN Tlogowaru I Kota Malang. Mereka merasa kesulitan dalam memahami materi matematika khususnya materi Kelipatan Persekutuan Terkecil (KPK) dan Faktor Persekutuan Terbesar (FPB), karena mereka menganggap bahwa proses pembelajaran yang kurang begitu menarik bagi mereka. Beberapa siswa pun menyampaikan keluhan bahwa siswa kurang mampu dalam proses pemahaman materi., karena guru hanya menjelaskan dan memberi soal dan jika waktu pembelajaran berakhir guru memberi tugas. Akibatnya siswa yang merasa kesulitan akan tetap mendapatkan kesulitan karena mereka tidak berkesempatan mendapatkan bantuan baik dari guru. Oleh karena itu diperlukan usaha yang serius dalam membangun pemahaman siswa terhadap materi KPK dan FPB. Usaha yang dapat dilakukan guru untuk menyelesaikan permasalahan ini adalah dengan menggunakan LKK dan bahan manipulatif dengan model Numbered Head Together (NHT). Penelitian ini adalah penelitian tindakan kelas (PTK) dan bertujuan mendiskripsikan penerapan model Numbered Head Together (NHT) yang dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan mendiskripsikan besarnya peningkatan hasil belajar matematika materi KPK dan FPB. Penelitian dilaksanakan di SDN Tlogowaru I Kota Malang dengan subjek penelitian adalah siswa kelas V SDN Tlogowaru I Kota Malang tahun pelajaran 2013/2014.Dari hasil penelitian diperoleh bahwa pembelajaran dengan model Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas V SDN Tlogowaru I Kota Malang dan memiliki beberapa langkah sebagai berikut: (1) penjelasan materi yang meliputi bilangan prima, faktor dan faktorisasi prima, KPK dan FPB; (2) penomoran yang meliputi aktivitas pembagian kelompok; (3) pengajuan pertanyaan yang meliputi pelatihan menemukan dengan menggunakan LKK; (4) berpikir bersama meliputi aktivitas pemecahan masalah, serta (5) menjawab pertanyaan yang meliputi aktivitas penguatan, umpan balik dan pelatihan terus menerus. Penelitian ini terdiri dari 2 siklus. Berdasarkan analisis hasil penelitian keterlaksanaan pembelajaran siswa pada siklus I adalah 68,75% dan pada siklus II 93,75%, hal ini menunjukkan peningkatan dan memenuhi kriteria taraf tindakan yaitu ≥ 75%. Dan hasil tes belajar pada siklus 1, siswa yang tuntas 20 siswa dari 30 siswa dan mencapai ketuntasan klasikal 66,67%. Hasil belajar pada siklus II, siswa yang tuntas 24 siswa dan mencapai ketuntasan klasikal 80%.
2116864/SB/2014 | KKI 372 Han p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain