Electronic Resource
Perbedaan Kemampuan Interaksi Sosial Antara Siswa Yang Mengikuti dan Tidak Mendikuti Kegiatan OSIS di SMPK Widyatama Batu
"Interaksi sosial tidak dapat terbentuk begitu saja tetapi perlu adanya suatu media untuk belajar dan lingkungan individu juga mempengaruhi dalam berinteraksi. Dari hasil penelitian menunjukkan bahwa interaksi sosial dapat mempengaruhi aktivitas individu. Dari uraian tersebut, maka dapat dijelaskan bahwa OSIS sangat efektif sebagai media mengembangkan kemampuan interaksi sosial siswa di sekolah. Dalam suatu kelompok, tingkah laku individu dapat saling mempengaruhi dan individu juga dapat membentuk tingkah lakunya sesuai dengan kelompok yang ada. Tingkah laku yang terjadi dalam suatu kelompok mempengaruhi terbentuknya kerja sama dalam kelompok tersebut. Dengan demikian kualitas interaksi sosial seseorang sangat dipengaruhi oleh kondisi lingkungan sosial di mana mereka berada. Semakin berkualitas kelompok sosial yang membentuk pola tingkah laku individu, maka akan semakin berkualitas pula interaksinya pada lingkungan sosial di mana mereka berada. Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan interaksi sosial antara siswa yang mengikuti dan tidak mengikuti OSIS di SMPK Widyatama Batu. Metode penelitian yang digunakan adalah deskriptif kuantitatif dengan populasi siswa SMPK Widyatama Batu. Teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah Purposive Random Sampling . Teknik ini digunakan dengan pengambilan sampel dari sumber data dengan pertimbangan tertentu. Jumlah sampel dalam penelitian ini yaitu siswa yang mengikuti OSIS berjumlah 30 dan yang tidak mengikuti OSIS 30 siswa. Untuk mengumpulkan data digunakan kuesioner. Hasil penelitian pada siswa SMPK Widyatama Batu terdapat dua kategori interaksi sosial untuk siswa yang mengikuti OSIS yaitu sangat baik, dan baik. Dengan rincian siswa yang mengikuti OSIS yang mempunyai interaksi sosial sangat baik 33,33%. Dan yang memiliki interaksi sosial baik 66,67%. Dan terdapat tiga kategori interaksi sosial untuk siswa yang tidak mengikuti OSIS yaitu sangat baik, ,baik dan kurang baik. Dengan rincian siswa yang mengikuti OSIS yang mempunyai interaksi sosial sangat baik 10,00%. Dan yang memiliki interaksi sosial baik 53,33%, kurang baik 36,67%. Secara keseluruhan siswa yang mengikuti OSIS dengan skor interaksi sosial rata- rata 84,7. Sedangkan siswa yang tidak mengikuti OSIS skor interaksi sosialnya memiliki rata- rata 75,8. Hal ini menunjukkan bahwa ada perbedaan, yaitu siswa yang mengikuti OSIS mempunyai kemampuan interaksi sosial lebih baik dibandingkan dengan siswa yang tidak mengikuti OSIS. Baik kemampuan menjalin hubungan timbal balik, komunikasi dan penyesuaian diri. Berdasarkan hasil penelitian ini penulis menyatakan agar: (1) Kepala sekolah Dapat dijadikan masukan yang berguna dalam mengambil kebijakan dalam meningkatkan pencapaian tujuan pendidikan dan dapat di jadikan bahan pertimbangan dalam membantu penyediaan fasilitas untuk melaksanakan layanan bimbingan dan konseling. (2)Konselor sekolah dapat menjadikan hasil penelitian ini sebagai masukan dalam memberikan bimbingan pribadi maupun kelompok kepada siswa tentang kemampuan interaksi sosial.
"
2116406/SB/2014 | KKI 371.4 RAH p/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain