Electronic Resource
Analisis Pengembangan Wilayah Obyek Wisata Keraton di Kabupaten Sumenep
Pariwisata adalah sektor yang semakin penting peranannya dalam skal global maupun nasional. Pengembangan pariwisata dewasa ini cenderung meningkat kegiatannya bersamaan dengan semakin digiatkannya pembangunan dibidang kepariwisataan. Pemerintah senatiasa berusaha meningkatkan pembangunan di sektor pariwisata, dengan harapan terjadi peningkatan kesejahteraan masyarakat.Sebagai salah satu objek wisata nomer dua yang paling potensial di Kabupaten Sumenep, objek Wisata Keraton Sumenep senantiasa mendapat perhatian yang besar dari Pemda Sumenep dengan tujuan meningkatkan jumlah wisatawan. Dalam mencapai tujuan tersebut, maka penelitian ini dirancang dengan menggunakan analisis SWOT. Data yang dikumpulkan melalui observasi, wawancara, angket (pengunjung) dan dokumentasi objek wisata, dan mengkonfirmasi/mengecek kembali data yang diperoleh agar dapat dipertanggung jawabkan. Sebelum melakukan penelitian, peneliti menentukan lokasi dan subjek penelitian terlebih dahulu, dan selajutnya melakukan penelitian pada tanggal 07 Mei – 07 Januari 2013 yaitu observasi, wawancara, membagikan angket (pengunjung) dan dokumentasi objek wisata. Hasil penelitian terhadap objek wisata Kraton Sumenep yaitu 1) Rencana dan Strategi Dinas Kebudayaan dan Pariwisata yang ditujukan pada objek wisata Kabupaten Sumenep. 2) Karakteristik wisata Keraton Sumenep yang merupakan peninggalann kerajaan – kerajaan besar seperti Majapahit, Singhasari dan Kesultanan Mataram. 3) Perkembangan wisata Keraton Sumenep yang pengunjung disetiap tahunnya meningkat, dengan melihat data du tahun terahir. Pada tahun 2011 tercatat 44,950 pengunjung, dan tahun 2012 mencapai 67.771 pengunjung. Penelitian ini dapat disimpulkan bahwa pada faktor- faktor internal (kekuatan dan kelemahan) dan eksternal (peluang dan ancaman) dalam analisis SWOT skor pembobotannya 2,70 sama besar. Dan untuk pengaruh terhadap kesejahteraan masyarakat sekitar cukup signifikan, itu terbukti dengan wawancara salah satu pendapat pemilik warung sekitar wisata mencapai Rp.10.000-Rp.100.000 /hari, ini merupakan hal yang positif untuk pengembangan wisata kedepannya.
2115449/SB/2014 | KKI 910 ARD a/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain