Electronic Resource
Tindak Tutur dalam Domain Amish di Wilayah Kecamatan Turen Kabupaten Malang
Penelitian tentang tindak tutur dalam doamain Amish di wilayah Kecamatan Turen Kabupaten Malang, dilatarbelakangi oleh adanya fenomena tindak
tutur antara penutur –mitratutur di keluarga, sekolah, dan masjid yang bervariasi.
Berdasarkan tidak tutur tersebut, maka ditemukan adanya fenomena penggunaan lokusi, ilokusi dan perlokusi. Adapun tujuan penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan (1) tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi dalam keluarga di wilayah Kecamatan Turen Kabupaten Malang, (2) tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi dalam sekolah diwilayah Kecamatan Turen Kabupaten Malang, dan (3) tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi dalam masjid di wilayah Kecamatan Turen Kabupaten Malang. Adapun pengertiannya adalah; (1) daya lokusi suatu ujaran adalah makna dasar dan referensi (makna yang diacu) oleh ujaran itu, (2) daya ilokusi adalah daya yang ditimbulkan oleh penggunaannya sebagai perintah, ejekan, keluhan, janji, pujian, dan sebagainya. Jadi, dalam hal tertentu, daya ilokusi itu merupakan fungsi tindak tutur yang “inheren” (padu) dalam tutur, (3) daya perlokusi adalah hasil atau efek ujaran terhadap pendengarnya, baik yang nyata maupun yang diharapkan .
Metode dalam penelitian ini adalah kualitatif, sedangkan data yang digunakan berupa tuturan bahasa verbal. Adapun teknik pengumpulan data yang digunakan adalah pengamatan, yang dilakukan dengan empat teknik, yaitu teknik simak libat cakap, simak bebas libat cakap, rekaman, dan catat.
Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa (1) tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi dalam keluarga di wilayah Kecamatan Turen Kabupaten Malang, salah satu di antaranya adalah: kalimat ujaran, “Ancen cek antenge kok kakie”, lokusi ‘ada objek yang bernama kaki, kaki itu diam dan tidak bergerak’, tetapi
acuannya kaki tersebut banyak tingkah, ilokusi ‘sindiran’, perlokusinya membuat ‘malu’ serta membalas ujaran “Ndah ancen adem iloh”, (2) tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi dalam sekolah di wilayah Kecamatan Turen Kabupaten Malang, salah satu diantaranya adalah: kalimat ujaran, “Gosokku diambil Gaguk Pak!”, lokusi ‘ada suatu benda yang bernama penghapus yang diambil oleh seseorang yang bernama Gaguk’, ilokusi ‘tuduhan’, perlokusi ‘jengkel’ dan
membalas ujaran “Gak iloh Pak” kalimat tersebut merupakan kalimat sangkalan, (3) tindak tutur lokusi, ilokusi dan perlokusi dalam masjid di wilayah Kecamatan Turen Kabupaten Malang, salah satu diantaranya adalah: kalimat ujaran, “Pintar, mengajinya tidak mengulang lagi”, lokusi ‘‘seseorang yang pintar mengaji karena lancar dan tidak mengulang lagi’, ilokusi ‘pujian’, perlokusi ‘senang’, dan membalas ujaran, “Ye, terimakasih Bu”.
21344999/SB/2022 | KKI 410 ANG t/s | Perpustakaan Unikama | Tersedia |
Tidak tersedia versi lain